
Di tengah gencarnya sejumlah agen pemegang merek mobil di Tanah Air meluncurkan produk-produk mobil listrik murni atau battery electric vehicle langsung ke pasar otomotif, Toyota melangkah konsisten dengan terus menggandeng perguruan-perguruan tinggi untuk mendorong riset tentang elektrifikasi kendaraan. ”Gerilya” Toyota ini diharapkan akan membuahkan kolaborasi triple helix antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha guna mempercepat terwujudnya nol emisi karbon secara luas.
Toyota Indonesia, dalam hal ini diwakili PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), sudah sejak 2018 menggandeng enam perguruan tinggi negeri untuk melakukan riset terpadu elektrifikasi kendaraan. Keenam perguruan tinggi itu adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Udayana.
Akhir Mei 2022, TMMIN kembali menggandeng satu perguruan tinggi lagi, yakni Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang, Jawa Tengah. Kerja sama itu diawali dengan penyelenggaraan seminar nasional bertajuk ”100 Years of Indonesia Automotive Industry, Realizing Indonesia Net-Zero Emission” pada 25 Mei 2022. ”Aktivitas seminar nasional ini harapannya dapat menjadi wadah diskusi komprehensif yang membantu dan mendukung akselerasi Indonesia mencapai target net-zero emission (nol emisi karbon). Hal tersebut tentunya dapat terwujud melalui sinergi bersama antara institusi pendidikan, generasi muda, dan juga sektor industri khususnya industri otomotif nasional,” ujar Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT TMMIN dalam sambutannya.