Eri Chan Pasnepil (42) berdiri di muka rumah yang sudah ditinggalkan lebih dari tiga tahun. Rumput liar menutupi dinding bagian depan rumah. Ia kesulitan memilih kata untuk mulai bercerita.
“Tiga tahun yang lalu, anak saya hampir mati di sini,” kata Eri, Sabtu (7/5/2022).
Rumah papan beratap seng itu letaknya di Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Butuh sekitar 6 jam perjalanan dari Kota Padang.
Rumah, sawah juga ladang warga di Nagari Kampung Tengah berjejer di sepanjang Sungai Batang Tapan yang hulunya ada di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Tak jauh dari kampung itu.
Sekilas Nagari Kampung Tengah terlihat biasa saja, seperti kampung-kampung kecil lain di tepi hutan. Namun, bila jeli melihat, rumah-rumah warga di sana memiliki kesamaan dalam beberapa hal.
Mereka menumpuk batu-batu sungai yang lumayan besar di depan rumah. Di dinding-dinding rumah warga juga terlihat garis kuning. Gelondongan kayu besar-besar juga terlihat berserak di beberapa sudut jalan.